Oleh: Jason Lee Byas. Teks aslinya berjudul “What Is “Left-Libertarianism?”” Diterjemahkan oleh Iman Amirullah.
Apa itu “libertarian kiri?” Istilah tersebut (seperti yang digunakan disini) merujuk pada arus tradisi bawah tanah yang secara bersamaan bersifat libertarian radikal sekaligus radikal kiri. Ini melingkupi elemen-elemen liberalisme Inggris yang paling radikal (seperti Thomas Hodgskin dan tulisan-tulisan awal Herbert Spencer), anarkisme individualis abad 19, aliansi kiri baru dan anarkis pasar bebas 1960an, dan kebangkitan anarkisme pasar sayap kiri kontemporer.
“Libertarian kiri” juga telah digunakan untuk menggambarkan anarko-komunisme (dan bentuk-bentuk anarkisme non-pasar lainnya), serta kelompok-kelompok teoritikus di dunia filsafat politik akademik yang mendukung kepemilikan diri sendiri sambil menolak properti dari sumber alami, dan mencoba menyatukan bentuk moderat dari libertarianisme dengan progresivisme dan liberalisme modern Amerika. Namun penggunaan ini hanya merupakan homonim dan tidak memiliki korelasi langsung dengan “libertarian kiri” yang dijelaskan disini.
Mungkin mustahil untuk menciptakan definisi yang ringkas, jelas, dan detail mengenai apa yang menyatukan kumpulan ide umum yang dipayungi istilah “libertarian kiri”, dan akan ada contoh tandingan yang jelas untuk setiap upaya untuk melakukannya. Namun, berikut adalah tiga fitur utamanya.
Komitmen Tinggi pada Individualisme
Salah satu cara untuk mendefinisikan libertarian kiri adalah dengan mengatakan mereka mengkombinasikan pandangan umum radikal libertarian tentang non-agresi dengan pandangan umum kaum iri tentang non-dominasi. Individualisme menyuluruh menghubungkan penentangan mereka terhadap institusi (seperti negara) yang menindas individu melalui ancaman kekuatan agresif yang nyata hingga perlawanan yang lebih umum terhadap pengaturan sosial apapun yang mensubordinasikan satu individu (atau kelompok individu) ke individu (atau kelompok individu).
Lebih jelas lagi, ini berarti menentang struktur kekuasaan informal seperti seksime, rasisme, dan kapitalisme manajerial (akan dijelaskan nanti). Oleh karena itu mengapa kaum libertarian kiri sering menekankan pentingnya pasar sebagai kekuatan budaya yang dapat mengakomodasi variasi sosial yang luas, dan melemahkan dinamika yang menindas tersebut.
Interseksional individualisme ini dapat ditemukan setidaknya sejauh hingga ke Social Statics karya Herbert Spencer, dimana dia menyatakan bahwa “despotisme dalam negara harus dikaitkan dengan despotisme dalam keluarga.” Demikian pula sikap para anarkis individualis, yang bukan hanya pendukung pasar bebas paling radikal di Amerika Serikat pada abad 19, tapi juga berada di garis depan gerakan feminis. Hingga Moses Harman misalnya, sampai dipenjarakan dibawah tuntutan kecabulan karena melakukan serangan terbuka dan jujur terhadap praktis perkosaan dalam pernikahan yang dianggap legal. Voltairini De Cleyre membahas masalah tersebut disini dalam esainya, “Sex Slavery.”
Pasar Bebas Anti-Kapitalisme & Analisis Kelas Libertarian
Ketika membaca berbagai pengaturan sosial yang ditentang oleh kaum libertarian kiri karena kiriisme mereka, “kapitalisme” mungkin terlihat aneh, mengingat bahwa kaum libertarian kiri masih libertarian. Namun bagi libertarian kiri, harus dipahami bahwa “kapitalisme” tidak mengacu pada ekonomi pasar, pasar bebas, kewirausahaan, kepemilikan pribadi, atau apa pun yang biasanya ada dalam pikiran seseorang yang mengidentifikasi diri sebagai libertarian. Nyatanya, anarkis individualis Benjamin Tucker menganggap kepemilikan pribadi sangat penting untuk kebebasan sehingga dia menolak untuk mempertimbangkan anarko-komunis seperti Peter Kropotkin dan Johann Most sebagai anarkis sejati, karena penolakan mereka terhadapnya.
Sebaliknya, “kapitalisme” disini merujuk kepada sesuatu seperti konsentrasi besar kekayaan disekelompok kecil orang, dan dominasi sosial para manajer dan kapitalis atas para pekerja dan masyarakat secara lebih umum. Bagian dari penolakan libertarian kiri terhadap kapitalisme, kemudian, adalah karena keyakinan individualisme mereka yang begitu kuat, tapi bagian lain datang dari kepercayaan bahwa hirarki top-down perusahaan sangat tidak efisien.
Karena masalah seperti pengetahuan dan agensi, persaingan pasar yang benar-benar bebas akan mengalahkan organisasi kelas atas. Ini sebagian besar akan menghilangkan dominasi perusahaan, menyisakan alternatif yang lebih egaliter seperti koperasi dan kontraktor independen sebagai gantinya. Libertarian kiri kontemporer, Kevin Carson memperdebatkan hal ini secara panjang lebar dalam Organization Theory: A Libertarian Perspective.
Jadi jika otoritas di tempat kerja sangat tidak efisien, mengapa itu terus ada? Singkatnya: pemerintah.
Lingkungan ekonomi tempat kita hidup saat ini bukanlah pasar bebas, tetapi kondisi di mana jenis organisasi tertentu dibuat efisien secara artifisial dan yang lain dibuat tidak efisien secara artifisial, karena latar belakang institusional dari intervensi negara secara besar-besaran.
Libertarian kiri menolak pandangan yang membingkai bisnis besar dan pemerintah sebagai musuh satu sama lain, alih-alih menunjukan bahwa mereka saling bergantung satu sama lain. Sudah menjadi watak alami negara bahwa ia akan digunakan oleh mereka yang kaya dan kuat secara sosial untuk menguasai sumber daya dari kita semua.
Selama era Murray Rothbard berada di kiri, ia berfokus pada teori elit kekuasaan dan analisis kelas libertarian. Karena pengaruh dari sejarawan Kiri Baru seperti Gabriel Kolko, radikal pasar bebas mulai menyerang mitologi standart tentang bagaimana regulasi hadir untuk melindungi kita dari dominasi orang-orang kaya. Seperti yang dikemukakan oleh Roy Childs dalam “Big Business and the Rise of American Statism,” kenyataannya adalah kebalikannya: penguatan regulasi terjadi untuk melindungi posisi sosial orang-orang kaya.
Aksi Langsung untuk Perubahan Sosial
Jika para libertarian kiri benar tentang bagaimana negara selalu menuju arah untuk mengamankan dominasi dan eksploitasi, ini mungkin membuat aksi-aksi politik terlihat tidak berguna. Ini benar, jika pandangan Anda tentang aksi politik hanya sebagai upaya elektoral dan pendekatan yang berpusat pada “kebijakan.”
Alih-alih, libertarian kiri cenderung berfokus pada interaksi secara langsung mereka dengan sesuatu yang ingin mereka rubah (masyarakat), daripada membuat tuntutan untuk sesuatu yang ingin mereka hapuskan (negara). Ini tidak hanya mencakup upaya pendidikan, tetapi juga menemukan metode untuk menghindari represi negara dan membangun institusi alternatif untuk menangani masalah yang diciptakan atau gagal diselesaikan oleh negara.
Secara historis, ini melingkupi eksperimen seperti American Letter Mail Company milik Lysander Spooner, upaya pekerja radikal Dyer Lum, dan gagasan “kontra-ekonomi” milik Samuel Konkin. Hari ini itu dapat ditemukan dalam semangat libertarian kiri untuk berbagai proyek seperti mata uang kripto, aktivisme buruh radikal, 3D printing, berbagi berkas, mutual-aid akar rumput, dan pemantau polisi.
Seperti yang dijelaskan Kevin Carson, libertarian kiri memiliki tujuan untuk “bukan meruntuhkan negara, tapi untuk mengabaikannya. Siapapun yang ingin untuk melanjutkan dukungannya kepada negara dan mematuhi hukum-hukumnya bebas untuk melakukannya, selama mereka tidak mengganggu kita. Tujuan kami adalah untuk membangun masyarakat yang kami inginkan, dan mencegah negara mengacaukannya selama kami membangunnya. orang terakhir yang keluar dari negara dapat mematikan lampu.”
Ada banyak masalah-masalah lain yang membedakan libertarian kiri satu sama lain, dan beberapa hal yang dibahas di sini hanya dijelaskan secara sepintas.
Seluruh hasil publikasi didanai sepenuhnya oleh donasi. Jika kalian menyukai karya-karya kami, kalian dapat berkontribusi dengan berdonasi. Temukan petunjuk tentang cara melakukannya di halaman Dukung C4SS: https://c4ss.org/dukung-c4ss.