Kecil itu Mengagumkan!

Oleh: Max More. Teks aslinya berjudul “Small is Awesome.” Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Ameyuri Ringo.

Artikel ini ditulis oleh Max More dan diterbitkan di The Freeman pada 1 Februari 1999. Max More adalah presiden dari Extropy Institute yang berbasis di Marina Del Rey, California.

Korporasi raksasa tidak akan mendominasi perekonomian

Korporasi besar mengontrol pemerintahan nasional. Korporasi raksasa ini mengatur pekerjanya, mengendalikan konsumennya, dan melenyapkan pesaingnya yang lebih kecil. Yang kaya akan semakin kaya dan yang besar akan semakin bertambah besar hingga akhirnya hanya korporasi raksasa ini yang menguasai planet.

Kita telah mendengarkan peringatan tentang Kapitalisme Kingkong ini dari para Marxis dan orang-orang kiri lainnya sejak berdekade lalu. Masa depan selalu membawa kematian bagi perusahaan-perusahaan kecil dan inisiatif individu. Sejak 1980an, sebuah bentuk fiksi ilmiah populer baru yang dikenal sebagai “cyberpunk” telah semakin memperkuat pandangan ini dalam imajinasi populer. Buku Neuromancer karya William Gibson memperkirakan bahwa sistem perekonomian kita akan sepenuhnya didominasi oleh segelintir korporasi raksasa yang dipenuhi birokrasi tanpa wajah. Salah satu daya tarik utama ekonomi pasar bebas adalah janjinya untuk mendistribusikan kekuasaan secara luas. Namun gambaran masa depan yang ditimpakan kepada kita akan melemahkan daya tarik tersebut jika hal ini tidak dilawan. Ironisnya, hasilnya akan menjadi permintaan untuk intervensi lebih besar dari negara—lembaga birokrasi paling monolitik yang bisa dibayangkan.

Mereka yang memahami bagaimana pasar bebas sesungguhnya bekerja telah sejak lama menjawab berbagai prediksi dan gambaran masa depan mengerikan ini dengan teori dan sejarah ekonomi. Kita semua mengetahui bahwa monopoli yang merugikan hanya memiliki sedikit kesempatan untuk muncul dan bertahan tanpa intervensi pemerintah, entah dalam bentuk kepemilikan langsung oleh pemerintah, subsidi, hak istimewa, proteksi perdagangan, dan lain-lain. Para penentang pasar bebas saat ini mungkin berpendapat bahwa teknologi yang canggih telah mengubah aturan-aturan yang ada dan menjadi korporasi besar dan monopoli menjadi hal yang tidak dapat dihindari.

Sebagai bantahannya, sebuah analisis mengenai apa yang membuat suatu perusahaan dapat mencapai ukuran tertentu, dikombinasikan dengan pemahaman yang baik mengenai perubahan teknologi, akan mengungkapkan jawaban yang jauh berbeda dan lebih menarik.

Lebih dari 500 juta tahun lalu, dipicu oleh diperkenalkannya reproduksi seksual, Ledakan kambrium membawa kemunculan besar-besaran berbagai jenis kehidupan baru. Organisme bersel banyak muncul (ubur-ubur, sponge, dan cacing) bersamaan dengan makhluk bercangkang pertama. Setelah kita menginjak abad ke-21, perkembangan teknologi akan memiliki dampak serupa terhadap jenis ekosistem lainnya: perekonomian. Berkebalikan dengan anggapan bahwa perusahaan akan sangat terkonsentrasi, kita justru akan melihat menjamurnya berbagai bentuk organisasi baru. Kunci keberhasilan kini tidak lagi ditentukan pada ukuran, melainkan fleksibilitas, kelincahan, dan kecepatan dalam merespon, serta kemampuan untuk menyesuaikan diri, memisahkan, membubarkan, dan bergabung dalam struktur bisnis yang baru. Perubahan ini tengah berlangsung.

Untuk memahami lingkungan perusahaan seperti apa yang akan muncul di pasar abad mendatang, kita hanya perlu menjawab dua pertanyaan:

• Kekuatan ekonomi apa yang dapat menentukan ukuran perusahaan?

• Bagaimana teknologi informasi akan mempengaruhi kekuatan tersebut?

Jawaban untuk pertanyaan pertama terdapat pada Teori Biaya Transaksi dari ekonom Ronald Coase. Sedangkan jawaban untuk pertanyaan kedua terdapat pada Internet dan berbagai perangkat lunak bisnis baru yang dikenal sebagai perencanaan sumber daya perusahaan.

Ukuran Perusahaan

Mengapa perusahaan ada? Dan mengapa mereka bertumbuh hingga ukuran tertentu? Ronald Coase memenangkan hadiah Nobel karena menjadi orang pertama yang secara serius menjawab pertanyaan ini. Jawabannya melibatkan konsep “biaya transaksi.” kita mungkin bertanya mengapa, untuk pekerjaan produksi apa pun, individu tidak sekadar membuat kontrak satu sama lain di pasar, melainkan membentuk perusahaan. Mengapa tidak menjalankan produksi dengan cara yang sepenuhnya terdesentralisasi daripada memusatkan aktivitas produksi dalam sebuah perusahaan?

Masalahnya adalah negosiasi dan penyelesaian kontrak pada setiap transaksi pertukaran akan sangat menyita waktu dan tenaga. Setiap kali ada sesuatu yang baru diciptakan, kontrak perlu dinegosiasikan ulang. Biaya transaksi ini kerap kali menghambat produktivitas dan sangat mahal. Jika kalian hanya ingin mengecat garasi kalian, sebuah perjanjian individual dengan seorang tukang cat akan terdengar masuk akal. Tapi jika kalian ingin bekerja dengan seorang tukang cat dan 20 temannya untuk mengecat berbagai jenis bangunan selama jangka waktu yang panjang, membentuk sebuah perusahaan dan mengangkat mereka sebagai karyawan akan menjadi lebih masuk akal.

Carl Dahlman telah mengidentifikasi berbagai jenis biaya transaksi. Biaya pencarian dan informasi melibatkan kesulitan dalam menemukan orang yang tepat untuk membuat kontrak untuk setiap pekerjaan. Biaya negosiasi dan memilih melibatkan waktu dan energi yang digunakan untuk mencapai kesepakatan mengenai persyaratan atas setiap pekerjaan. Biaya pemolisian dan penegakan aturan melibatkan biaya untuk memastikan adanya kepatuhan terhadap kontrak yang ada. Ketika individual membentuk sebuah perusahaan, satu kontrak kerja akan menggantikan rangkaian kontrak yang rumit in. Kontrak menyatakan bahwa orang tersebut menyetujui untuk melakukan apa yang diperintahkan bosnya dalam batas-batas tertentu dengan berbagai imbalan yang telah ditentukan. Perintah dari bos menggantikan berbagai kontrak yang dibuat di dalam pasar.

Perusahaan akan terus berkembang selama biaya penambahan aktivitas melalui pengorganisasian tenaga kerja dan sumber daya di perusahaan lebih kecil dibandingkan biaya kontrak untuk faktor-faktor tersebut di pasar. Perusahaan akan berhenti berkembang pada titik dimana biaya pengorganisasian suatu transaksi secara internal sama dengan biaya pelaksanaannya melalui transaksi pasar.

Perusahaan akan berkembang pada beberapa kondisi. Jika pekerja berdekatan satu sama lain, akan membuatnya lebih mudah untuk diatur. Perpindahan penduduk ke kota selama Revolusi Industri membantu banyak perusahaan menjadi lebih besar. Kebijakan pemerintah juga dapat mengubah biaya transaksi untuk menguntungkan perusahaan yang tengah berkembang. Sebagai contohnya, pajak penjualan dikenakan pada saat transaksi pasar bukan pada aktivitas perusahaan. Semakin tinggi pajak penjualan semakin besar keuntungan biaya bagi organisasi kegiatan ekonomi perusahaan.

Teknologi dan Biaya Transaksi

Perubahan teknologi dapat sangat mengubah biaya transaksi sehingga mempengaruhi ukuran perusahaan. Coase sendiri mencatat bahwa penemuan seperti telepon membantu meningkatkan ukuran perusahaan. Hal ini terjadi karena telepon mempermudah untuk mengatur banyak individu yang berjauhan. Namun seperti yang juga dicatat oleh Coase, setiap penemuan tidak hanya akan mengubah biaya organisasi internal tetapi juga mekanisme harga biaya penggunaan. Entah perusahaan menjadi lebih besar atau kecil, semuanya bergantung pada dampak mana yang lebih besar. Pada dunia hari ini dimana internet berkembang pesat dan perangkat lunak bisnis yang semakin canggih, teknologi telah mengubah ukuran optimal perusahaan dan tampilan ekosistem bisnis.

Kita tidak perlu loncat ke masa depan untuk melihat dampak dari teknologi terhadap ukuran perusahaan. Dua puluh lima tahun lalu, 500 perusahaan terbesar di AS mempekerjakan 20% pekerja, kini hanya 10% saja. Banyak pengamat mencatat bahwa meluasnya penggunaan Email telah meratakan hierarki perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini mungkin membesar dalam artian perputaran uang, namun jumlah lapisan komunikasi antara eksekutif puncak dan operator tingkat bawah telah menyusut. Beberapa perusahaan teknologi yang bergerak secara cepat sangat aktif mendorong karyawannya untuk berkomunikasi langsung dengan perencana tingkat tinggi. Popularitas perangkat lunak seperti Lotus Notes dan “groupware” memungkinkan para karyawan untuk berkomunikasi dengan lebih sedikit peran manajerial.

Ada dua bidang teknologi yang akan memberikan dampak sangat besar terhadap organisasi bisnis berupa penyetaraan hierarki, memungkinkan adanya struktur bisnis yang inovatif, dan menciptakan tim kerja yang bersifat fleksibel dan temporer, yang akan menggantikan perusahaan-perusahaan raksasa yang bersifat lebih kaku. Dua bidang ini adalah—jaringan komputer dan sistem perusahaan—akan bekerja sama untuk menciptakan insentif bisnis.

Jaringan komputer yang dimaksud disini mencakupi Internet yang berkembang sangat pesat. Kebermanfaat Internet tumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah komputer beserta penggunanya dan seiring pula dengan peningkatan bandwidth. Mesin Fax akan tidak terlalu berguna ketika hanya dimiliki oleh beberapa orang saja. Namun ketika banyak yang memilikinya, mesin Fax akan segera menjadi sesuatu yang sangat berguna. Sama dengan ketika hanya beberapa fisikawan Swiss yang menggunakan World Wide Web (WWW), nilai kegunaannya menjadi sangat terbatas. Namun ketika sistem ini digunakan oleh banyak orang seperti saat ini, nilai kegunaannya melonjak drastis. Dengan kini jutaan individu dan dan puluhan ribu bisnis go-online, menjadikan banyak dari kita menjadikan Internet sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan. Dengan meningkatnya bandwidth, nilai kegunaannya akan berkembang semakin pesat seiring dengan peralihan kita ke teknologi real-time video dan dunia virtual interaktif.

Bersamaan dengan Internet, dunia bisnis juga mengembangkan “intranet” dan “extranet.” Intranet merupakan jaringan komputer yang hanya bisa diakses di dalam lingkup area perusahaan saja. Hal ini memungkinkan terjadinya pertukaran informasi perusahaan, pelacakan aktivitas, dan komunikasi ide secara lebih mudah dan efisien.Sedangkan extranet memperluas jaringan perusahaan ke pemasok, konsumen, dan partner nya melalui internet. Intranet mengurangi biaya transaksi di dalam perusahaan, sedangkan extranet dan Internet mengurangi biaya di pasar.

Peningkatan Produktivitas yang Dramatis

Sistem perusahaan menambah lagi transformasi bisnis yang dilakukan oleh jaringan komputer. Sistem perusahaan disini berbentuk sebagai perangkat lunak Perencanaan Sumberdaya Perusahaan (ERP) (dan rangkaian lain yang terkait di dalamnya seperti perangkat lunak untuk manajemen rantai pasok dan otomasi tenaga penjualan).Ketika sebuah perusahaan menginstal perangkat lunak ERP, perusahaan tersebut tidak hanya sekadar menjalankan sebuah perangkat lunak bisnis. Melainkan menjalankan sebuah model bisnis—cara menjalankan bisnis yang diwujudkan dalam struktur program. Sistem perusahaan mengorganisir dan menyatukan berbagai laporan, penjualan dan pengiriman, keuangan, manufaktur, pelayanan, inventarisasi, dan sumber daya manusia sebuah perusahaan. Semakin banyak bisnis yang menerapkan program ini untuk mencapai peningkatan produktivitas yang sangat besar. Sebuah perusahaan mungkin akan mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan kembali harga produk-produknya dari lima hari menjadi lima menit, mengurangi pengecekan kredit dari 20 menit menjadi tiga detik, dan pengiriman menjadi 24 jam dari sebelumnya dua minggu.

Perkembangan dan konvergensi jaringan komputer dan sistem perusahaan mengubah bentuk korporasi dengan mengurangi biaya transaksi. Bahkan ketika perusahaan tampak sangat besar, jika diukur berdasarkan pendapatannya, mereka hanya akan mempekerjakan sedikit orang. Mereka menjadi semakin “ramping.” Sebagai contoh, Dell Computer menjadi sangat berbeda dibanding manufaktur tradisional sejenisnya. Bukan hanya tidak membuat suku cadang komputer, kini mereka bahkan tidak membeli komponen tingkat rendah. Sebaliknya, mereka hanya membeli sub-sistem dan merakitnya menjadi berbagai jenis komputer. Karena kini Dell tidak melakukan produksi, Dell dapat memenuhi pesanan dengan cepat. Berkat sistem perusahaannya, Dell memiliki persediaan delapan hari yang sangat rendah (dibandingkan dengan pesaingnya yang memiliki rata-rata dua bulan).

Beberapa perusahaan sangat terdesentralisasi sehingga mereka bahkan tidak pernah menangani produk mereka sama sekali. Salah satu perusahaan aksesoris fesyen dengan pendapatan $80 juta hanya memiliki tiga karyawan. Perusahaan ini membuat kontrak dengan perusahaan dan individu lain untuk membuat produknya, merancang kemasannya, dan mendistribusikan serta menjual produknya. Industri otomotif juga mengalami perubahan serupa. Pabrik modern hanya akan memasang bagian-bagian yang telah dirakit sebelumnya.

Perusahaan bukan hanya menjadi semakin ramping; struktur organisasinya juga menjadi semakin cair. Aku telah memberikan catatan sebelumnya bahwa Email dan intranet mempermudah pekerja untuk berkomunikasi secara langsung. Intranet juga memberikan akses siap pakai kepada setiap orang terhadap informasi perusahaan tanpa harus melalui manajemen. Dengan meningkatnya alur informasi, akan mempermudah perusahaan untuk mengurangi struktur perusahaannya tanpa mengurangi kinerjanya. Tim kerja sementara yang sebagian besar bersifat otonom adalah salah satu hasilnya. Perusahaan tradisional menjaga hirarki organisasi yang begitu ketat. Dimana setiap pekerja memiliki atasan, dan atasan memiliki atasan yang lebih tinggi lagi. Semakin banyak pekerja yang membentuk tim kerja independen tanpa atasan tetap. Unit-unit bisnis dalam perusahaan bahkan berhubungan satu sama lain seolah-olah mereka adalah perusahaan independen, yang harus memberikan penawaran kompetitif atas layanan mereka. Hal ini kadang-kadang disebut “intrapreneurship.”

Korporasi ramping, outsourcing, unit bisnis independen, dan intrapreneur bergabung dengan tren lain untuk mengubah lanskap perusahaan. Pekerja sementara dan freelancer menambah felksibilitas organisasi. Agen sementara dan outsorcing kini mempekerjakan lebih banyak orang dibanding perusahaan swasta lainnya. Dengan meningkatnya bandwidth dan akses internet, bekerja jarak jauh menjadi salah satu pilihan bagi banyak orang, Ketika pilihan-pilihan baru ini semakin banyak, ukuran besar sering kali menjadi kurang menarik. Semakin banyak perusahaan yang memisahkan operasinya menjadi perusahaan baru, sehingga menambah fleksibilitas dan fokus mereka.

Jaringan komputer semakin menyebar dan bertumbuh. Kini kita dapat menikmati suara dan video di internet. Telekonferensi menjadi mungkin dilakukan. Tidak lama lagi kita akan melihat teknologi virtual reality mencapai titik di mana pertemuan virtual dapat dilakukan, sehingga kedekatan fisik tidak diperlukan lagi. Individu akan mencari satu sama lain melalui Internet, mendirikan bisnis menggunakan sistem perusahaan siap pakai, kemudian membubarkan tim mereka ketika pekerjaan selesai, dan mungkin tidak pernah bertemu secara fisik sama sekali.

Perusahaan-perusahaan besar, stabil, dan telah berumur panjang mungkin tidak akan hilang. Namun mereka tidak akan lagi mendominasi ekosistem perusahaan. Wajah baru dunia bisnis akan terlihat jauh lebih beragam. Kita akan melihat konstelasi aktivitas, termasuk perusahaan besar, perusahaan dengan pendapatan besar namun sedikit karyawan atau fasilitas produksi, perusahaan sementara yang dibentuk untuk satu proyek (yang mungkin sangat kompleks), dan tim kerja semi-independen. Wajah baru dunia bisnis akan terlihat jauh lebih beragam. Kita akan melihat konstelasi aktivitas, termasuk perusahaan besar, perusahaan dengan pendapatan besar namun sedikit karyawan atau fasilitas produksi, perusahaan sementara yang dibentuk untuk satu proyek (yang mungkin sangat kompleks), dan tim kerja semi-independen.

Pemerintah: Menyingkirlah!

Pemerintah mungkin akan memperlambat proses ini, tapi tidak akan bisa menghentikan kekuatan dari perubahan teknologi. Hal terbaik yang dapat mereka lakukan adalah jangan mencampuri pembentukan struktur bisnis baru. Mereka juga dapat membantu dengan mengurangi pajak penjualan. Pajak penjualan dibayarkan di bursa antar perusahaan tetapi tidak di dalam perusahaan. Hal ini membuat pengorganisasian aktivitas secara internal menjadi lebih ekonomis dibandingkan mengontraknya di pasar, sehingga membuat perusahaan menjadi lebih besar.

Kita tidak akan menjadi rakyat dari Microsoft atau General Electricc. Meskipun perusahaan raksasa akan tetap terus ada di masa depan, namun mereka tidak akan mendominasi ekonomi. Sebaliknya, pengurangan biaya transaksi yang berkelanjutan, perluasan bandwidth jaringan komputer, dan kemampuan untuk menciptakan bisnis dengan cepat menggunakan proses yang tersedia akan mempercepat tren saat ini menuju lingkungan bisnis yang lebih beragam dan fleksibel. Pasar bebas tidak akan menghadirkan Kapitalisme Kingkong, melainkan jaringan organisasi yang berubah secara dinamis. Korporasi permanen hanyalah satu dari banyak spesies dalam ekologi bisnis abad ke-21.

Referensi:

Ronald H. Coase, “The Nature of the Firm,” in The Firm, The Market, and the Law (Chicago: University of Chicago Press, 1988).

Carl Dahlman, “The Problem of Externality,” The Journal of Law and Economics, April 1979.

Thomas W. Malone and Robert J. Laubacher, “The Dawn of the E-Lance Economy,” Harvard Business Review, September-October 1998.

Seluruh hasil publikasi didanai sepenuhnya oleh donasi. Jika kalian menyukai karya-karya kami, kalian dapat berkontribusi dengan berdonasi. Temukan petunjuk tentang cara melakukannya di halaman Dukung C4SS: https://c4ss.org/dukung-c4ss.

Anarchy and Democracy
Fighting Fascism
Markets Not Capitalism
The Anatomy of Escape
Organization Theory