Oleh: Apio Ludd. Teks aslinya berjudul “Down and Dirty Freedom.” diterbitkan di My Own: Self-Ownership and Self-Creation Against All Authority, edisi 10 pada Oktober 2013. Diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh Ameyuri Ringo
Bagi Thaddeus Russell, kebebasan tidak berasal dari sistem politik, tatanan dan kedudukan sosial, atau hubungan kelembagaan lainnya. Itu berasal dari kemampuan diri kita secara nyata untuk melakukan apa yang kita mau dalam hidup kita. Kebebasan ini kita miliki bukan karena “sistem demokrasi kita yang bebas” atau karena protes politik terhadap pemerintahan dalam sistem tersebut, melainkan karena para pemberontak* egois yang enggan untuk tunduk pada aturan, hedonistik dan terus bersikeras untuk menjalankan hidup sesuai kehendak mereka sendiri dengan melawan semua yang menghalanginya.
Buku ini merupakan sebuah pembanding yang baik bukan hanya terhadap buku-buku sejarah arus utama, tapi juga para sejarawan kiri yang cenderung menjadikan para aktivis sebagai pahlawan yang termartirkan dan orang-orang yang tertindas sebagai korban yang tak bersalah. Buku ini bukan lah tentang sejarah yang benar secara politik. Tapi tentang menjadi hal yang tepat karena kebenaran politik adalah bentuk sikap moral puritan, dan itulah yang ditentang oleh para pemberontak yang ditulis Russell.
Saya mengapresiasi premis utama buku ini. Argumen bahwa kebebasan sejati, kebebasanku untuk hidup, menikmati dan menciptakan kehidupan yang sesuai dengan keinginanku sendiri, bukanlah sebuah pemberian, melainkan sesuatu yang harus direbut meskipun ada otoritas yang berkuasa, ini adalah bagian utama dari perspektif egois dan anarkis saya. Dan merupakan sebuah kenikmatan untuk membaca sejarah tentang pertempuran yang sengit dan penuh keseruan dari mereka yang disebut sebagai orang-orang yang hina untuk mempertahankan kesenangan mereka dari upaya-upaya para penguasa, kaum reformis, kaum radikal, dsb., untuk menindas mereka.
Pada saat yang sama, Saya yakin bahwa Russel banyak mengubah sejarah dengan menghilangkan bagian-bagian yang tidak sejalan dengan pandangannya. Pandangan yang menantang sejarah dari status quo. (Ia harus kehilangan satu pekerjaan sebagai pengajar karena pandangannya). Beberapa bagian dari bukunya akan lebih baik jika saja dilengkapi dengan catatan kaki (atau catatan akhir) sebagai referensi, sehingga pembaca akan dapat lebih mudah untuk melacak sumber referensi. Hal ini akan sangat berguna di bab kedua dan ketiga ketika ia banyak mengutip hasil wawancara dengan beberapa mantan budak.
Sebagai tambahan, Russel nyaris melakukan heroisme terhadap para mafia dan sindikat, yang mungkin memang sebenarnya memainkan peran penting dalam menyediakan ruang (dengan harga tertentu) untuk berbagai kesenangan dalam menjalani kehidupan para pemberontak ini, tetapi juga menjalankan organisasi yang sangat otoriter dan sering bekerja sama dengan pihak berwenang, termasuk polisi. Demi keuntungan mereka sendiri, mereka akan bekerja untuk semua pihak, dan Russell tidak menceritakan hal ini.
Sebagai tambahan lagi, meskipun banyak kesenangan yang diperjuangkan oleh para pemberontak yang ditulis oleh Russell bukanlah sesuatu yang dapat didapatkan dari pasar terbuka, Russell nampaknya berusaha menggunakan sejarah ini untuk mempromosikan posisi pro-pasar bebas. Saya tidak berpikir bahwa pasar memiliki hubungan yang nyata dengan kesenangan dalam hidup atau pembatasan terhadap kesenangan dalam menjalani kehidupan. Faktanya, sejauh yang aku tahu dalam hidupku, pasar merupakan salah satu yang membatasi kehidupanku untuk menikmati kehidupanku, bukan hanya melalui penetapan harga atas komoditas yang memberikan kesenangan dalam hidup, tapi menjadikan hal tersebut sebagai produk jadi – produk yang dapat dipasarkan, namun tidak dapat dibagikan secara bebas. Saya tidak akan membahas hingga hubungan antara pasar dan etika kerja, salah satu produk paling menindas dari puritanisme.
Jadi buku ini cukup cacat, meski begitu, buku ini tetap menyenangkan untuk dibaca. Buku menunjukan bagaimana para penguasa, reformis, aktivis, dan radikalis menggunakan demokrasi, reformasi, dan bahkan ide tentang revolusi untuk membatasi pengalaman sesungguhnya dari kebebasan dan kesenangan. Dan ini memberikan bukti yang tak terbantahkan bahwa tidak akan ada satupun orang yang akan memberikan kalian “kebebasan” (atau kepemilikan) dalam pengertian sesungguhnya; sebaliknya, kalian harus merebutnya sendiri, tetapi bukan dengan mengorbankan diri kalian sendiri, melainkan dengan melakukan apapun yang kalian inginkan tanpa mempertimbangkan moral atau hukum.
* Russell menggunakan istilah ini untuk menyebut mereka yang dianggap “tidak normal” atau berbeda dari norma yang ada di masyarakat.
Seluruh hasil publikasi didanai sepenuhnya oleh donasi. Jika kalian menyukai karya-karya kami, kalian dapat berkontribusi dengan berdonasi. Temukan petunjuk tentang cara melakukannya di halaman Dukung C4SS: https://c4ss.org/dukung-c4ss.
My Own adalah publikasi ide-ide anarkis, egois, individualis, literatur dan analisis yang berasal dari perspektif yang secara eksplisit anti-kapitalis, egois non-pasar yang bertujuan untuk mendorong jalinan pemberontakan individu terhadap semua bentuk otoritas, dominasi dan keseragaman.
My Own tersedia atas dasar mutualitas. Jika Anda ingin menerimanya, tunjukkan bahwa Anda mengetahui upaya dan biaya (ongkos kirim dan pencetakan) yang saya keluarkan dengan mengirimkan saya sesuatu yang mengkompensasinya: My_Own@riseup. net
Apio Ludd/Feral Faun/Wolfi Landstreicher adalah nama samaran untuk editor anarkis kontemporer yang menulis buku Willful Disobedience (Ardent Press, 2009)